Setelah mendarat, Biaksangzuala terkapar. Teman-teman setim yag tak tahu kondisinya segera melompat, menumpuk di atas badannya.
Sukasukaka,
Nasib tragis dialami oleh pesepak bola muda India, Peter Biaksangzuala.
Pemain berusia 23 tahun itu tewas karena mengalami cedera tulang
belakang saat merayakan gol yang dia dicetak dalam pertandingan di
Khawzawl, kota di dekat perbatasan timur India dengan Myanmar.
Dikutip Dream dari laman Emirates 24l7,
Selasa 21 Oktober 2014, pada pertandingan Selasa pekan lalu itu,
Biaksangzuala melakukan selebrasi gol dengan cara jungkir balik. Namun
apes, dia jatuh tak sempurna. Dia mendarat dengan bagian kepala bagian
belakang terlebih dahulu.
Setelah mendarat, Biaksangzuala
terkapar. Teman-teman setim yang tak tahu kondisinya segera melompat,
menumpuk di atas badannya. Bermaksud turut merayakan gol yang baru saja
dicetak Biaksangzuala, sebagaimana yang sudah-sudah.
Namun kali
ini berbeda. Tidak ada reaksi sama sekali dari Biaksangzuala. Sehingga
teman-teman setimnya tahu bahwa dia tengah cidera. Dengan segera anggota
tim memanggil petugas medis. Biaksangzuala pun dibawa ke rumah sakit.
Biaksangzuala
meninggal pada hari Minggu di rumah sakit, setelah kondisinya memburuk.
Sebelumnya dokter sudah berusaha memperbaiki bagian tulang yang patah.
Namun,
Biaksangzuala telah melakukan perbuatan mulia di hari kematiannya.
Pemuda ini telah menyumbangkan matanya sebelum kematian. Meski sudah
meninggal, mata itu tetap akan bisa melihat dunia dengan pemilik
barunya.
"Peter merupakan pemain yang sangat berbakat yang
bermimpi bermain di liga nasional. Kematiannya telah merupakan kejutan
besar bagi kita semua. Kita semua pikir dia akan sembuh," tutur Lal
Hmar, seorang pejabat sepak bola di negara Mizoram.
Hmar mengatakan, asosiasi sepak bola lokal berencana mengadakan pertandingan amal untuk mengenang Biaksangzuala. (ism)
|
0 komentar:
Posting Komentar